Surabaya, wirafokus.com- Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan baru saja membuat video dengan durasi sekitar 1 menit lebih. Dalam video tersebut dia ditemani mantan Menteri Pendidikan Prof. M. Nuh.
Di video ini Dahlan menceritakan kenapa dia mendukung Calon Wali Kota Surabaya Nomor Urut 2, Machfud Arifin (MA). “Saya jawab yang maju yang akan datang ini kan bukan Bu Risma. Kalau yang maju Bu Risma pasti saya dukung,” ujarnya.
“Tapi yang maju akan datang ini bukan Bu Risma. Kita ini perlu mencari pemimpin Surabaya yang hebat. Bukan pemimpin yang orang Surabaya bilang mbok-mboken,” lanjut Dahlan.
Sayangnya tak lama dari beredarnya video tersebut, ada tangan jahil yang merubah video Dahlan. Dan video tersebut sama dengan durasi sekitar 1 menit juga.
Dalam video yang sudah berubah tersebut ditambahi video Machfud Arifin. Dan dengan cara dipotong atau diedit dibuat keduanya seakan beda pendapat yang jauh satu sama lain.
Tak lama setelah itu Dahlan membuat klarifikasi di akun medsos miliknya yang sudah resmi. Dahlan sudah memprediksi bahwa bakal ada yang merubah videonya dan jauh berbeda dari aslinya.
“Bagi yang menerima video terbaru saya terkait Cak Mahfud Arifin ini yang versi asli. Saya sudah menduga sejak awal kalau bakal diedit-edit oleh orang tak bertanggung jawab,” tegasnya.
Adanya rubahan video tersebut mendapat kecaman dari Tokoh Pers Jatim, Dhimam Abror. “Harus diusut yang ngedit sama yang ngeshare bisa kena pidana UU ITE. Jangan share lagi,” ujarnya.
Dhimam menilai video editan yang kedua sudah mengarah pada kengawuran. “Video dukungan Dahlan Iskan ke MA diedit oleh tangan jahil,” imbuh dia.
Senada Direktur Media Tim Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, Imam Syafi’i menyesalkan tindakan tersebut. “Dan mengingatkan agar bersaing secara fair, sekaligus juga mengingatkan ada UU ITE yang harus ditaati,” imbuh mantan wartawan ini. (bam)