Ket foto : Samsurin Ketua DPC PBB Kota Surabaya
Surabaya, wirafokus.com –
Sebuah akun resmi official KPUD Kota Surabaya mencantumkan hastag #pilwalisurabaya2020 dan jika di klik akan memuat berita foto- foto yang condong lebih dominan foto – foto MA yaitu salah seorang yang diperkirakan maju dalam pilwali kota surabaya 2020.
Hastag tersebut saya baru lihat kemarin pada tanggal 6 maret 2020 ironisnya pada unggahan tersebut memuat berita tentang rapat kode etik yang di selenggara kan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu .
Ini kan aneh, wong KPUD Kota surabaya belum membuka pendaftaran dan pengumuman calon kok KPUD surabaya sudah membuat hastag #pilwalisurabaya 2020 .
Hastag tersebut rentan dimanfaatkan untuk kampanye terselubung mensosialisasikan foto foto seseorang yang bisa di pastikan nanti jadi kandidat , yaitu dengan inisial MA.
Hastag tersebut juga mengingkari peraturan kpu sendiri tentang tahapan kampanye. Jika hastag itu dipakai seseorang untuk kampanye, KPUD Surabaya dan seseorang yang memanfaatkan hastag tersebut berarti mencuri start kampanye. Ini harus di luruskan agar tahapan pilkada ini tidak kacau balau.
Harusnya kalau mau sosialisasi pilwali itu tentang tahapannya, atau ajakan agar masyarakat meningkatkan kesadaran untuk memilih atau tidak golput.
Hastag tersebut menimbulkan multi tafsir, orang berfikir macam macam soal netralitas KPUD Surabaya.
Ini perlu di pertanyakan sikap KPUD Surabaya , apa masih menjaga independensinya, kok terkesan tidak netral dan kelihatan berpihak dengan salah satu orang yang akan mencalonkan maju di pilwali kota surabaya 2020 ini.
“Saya harap bawaslu kota surabaya , Dewan Kehormatan Penyelengara Pemilu segera mengkonfirmasi hal tersebut , jangan sampai ada unsur kesengajaan,” kata Samsurin Ketua DPC PBB Kota Surabaya ini.
Kawan-kawan untung saya saya sceen shot tayangan tersebut dan sebagai bukti kalau kpud kota surabaya saya anggap tidak netral, sebagai masyarakat Surabaya saya sangat kecewa dengan kinerja KPUD Surabaya ini. yang tidak berhati hati, kalau nantinya terbukti para komisioner KPUD Surabaya sengaja melakukan itu, ya harus di ganti semua petugas KPUD Surabaya Rek…. Dengan Kental ala Suroboyoan. (Ss/KJ)