― Advertisement ―

Apakabar JLS Jatim, 23 Tahun Tak Selesai. Ketua DPD RI: Harus Dipercepat

Surabaya, Wirafokus.com - Telah berlangsung selama 23 tahun lebih, pembangunan Jalan Pantai Selatan (Pansela) di Jawa Timur belum juga rampung. Berdasarkan dokumen RPJPD panjang...
BerandaKesehatanSuntik KB, Alat Kontrasepsi Primadona di Pamekasan

Suntik KB, Alat Kontrasepsi Primadona di Pamekasan

Ket foto: Ilustrasi suntik KB

Pamekasan, wirafokus.com – Ada banyak pilihan alat kontrasepsi untuk membantu mengatur atau mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Dari sekian alat kontrasepsi yang ada, suntik KB masih menjadi primadona bagi masyarakat di Kabupaten Pamekasan.

Hal itu bisa dilihat dari hasil pencapaian akseptor KB di Kabupaten Pamekasan pada Harganas ke 27 tahun 2020.

Kepala Bidang KB Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AB) Pamekasan, Soerjati menjelaskan, dari semua metode kontrasepsi yang ada, suntik KB 3 bulanan memang masih menjadi primadona masyarakat Pamekasan.

“Pada Harganas ke 27 tahun 2020 ini, pengguna kontrasepsi suntik KB sebanyak 1187, jauh lebih banyak daripada pengguna kontrasepsi yang lain,” katanya, Rabu (8/7/2020).

Kemudian disusul pil KB sebanyak 827, lalu yang ke tiga adalah Implan sebanyak 200, dan terbanyak keempat adalah IUD (intraurine device) sebanyak 52, untuk terbanyak keempat adalah kondom sebanyak 43, serta yang terakhir operasi wanita sebanyak 19.

“Selama ini (Harganas ke 27 tahun 2020) pengguna kontrasepsi mulai meningkat. Terbukti kita bisa melampaui target Harganas yakni 2.358 dari target yang ditentukan sebanyak 1.338 dari semua metode kontrasepsi baik MKJP maupun non MKJP,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah memberikan pemahaman terkait alat kontrasepsi yang bisa digunakan oleh masyarakat tidak hanya suntik KB.

Sekalipun pihaknya memberikan pelayanan alat kontrasepsi seperti implan yang bisa sampai 3 tahun dan IUD bisa 5 sampai 8 tahun baru bisa kontrol lagi, namun keputusan akhir di tangan para aseptor.

“Sebetulnya, kami lebih menyukai kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, sehingga ibu-ibu lebih lama memakai kontrasepsi. Sehingga jarak anaknya jelas dan dapat menata hidupnya lebih baik,” tuturnya. (haz)