― Advertisement ―

Kuota M-Paspor Kantor Imigrasi Surabaya Ditambah 200 Slot, Urai Keluhan Masyarakat

Surabaya, Wirafokus.com - Kabar gembira bagi masyarakat Surabaya yang ingin mengurus paspor! Kantor Imigrasi Surabaya menambah kuota layanan paspor pada aplikasi M-Paspor sebanyak 200...
BerandaPeristiwaBumikan Kearifan Lokal, dan Budaya Daerah untuk Persatuan Bangsa

Bumikan Kearifan Lokal, dan Budaya Daerah untuk Persatuan Bangsa

Ket Foto : Bupati Lamongan dalam prosesi kirab HJL ke-450.

Dari Prosesi Puncak Ulang Tahun Lamongan Ke-450

Lamongan, wirafokus.com – Puncak dari serangkaian kegiatan Hari Jadi Ke-450 Lamongan (HJL) tahun ini dengan ditandai pembukaan selubung pataka dan pemasangan oncer sesanti, Minggu, (26/5/19), Sore.

Suasana begitu hikmat dan sakral saat Ketua DPRD  Debby Kurniawan melangkah untuk menyerahkan Pataka itu kepada Bupati Lamongan, Fadeli.

Usai pembukaan selubung Pataka, dilanjutkan proses kirab yang memang sudah sangat diunggu-tunggu oleh warga Lamongan. Antusiasme masyarakat sangat besar. Mereka berjubel di setiap perempatan jalan.

Warga tidak hanya menyaksikan kirab. Mereka yang berada di setiap perempatan juga disuguhi sejumlah hiburan menarik seperti kesenian reog, jaranan, tongklek, barongsai, dan kesenian daerah lainnya.

“Prosesi tetap menggunakan pakem sebagaimana terdahulu. Hanya bertepatan bulan Ramadan dibarengi dengan bagi takjil gratis,’’ ujar Ketua Umum Panitia HJL Ke-450, Yuhronur Efendi yang juga Sekda Lamongan.

Menurut Pak YES, panggilan akrab Yurohnur, proses kirab ini menjadi daya tarik bagi masyarakat Lamongan. Apalagi, acara dikemas sangat menarik meski dalam kondisi berpuasa. Sepanjang acara kirab, seluruh jajaran forkopimda dan pejabat terkait membagi-bagi takjil gratis.

Acara kemarin juga dihadiri seluruh pejabat pemkab, mulai dari camat, kepala OPD beserta sekretaris, kepala  BUMD, dan kepala SMPN Se-Kecamatan Lamongan.

“Semoga kirab ini semakin memererat persatuan bangsa,” tegas Yurohnur.

Foto : Bupati Lamongan saat menerima Pataka dari Ketua DPRD Lamongan

Sedangkan Bupati Lamongan, Fadeli, secara khusus menjelaskan hakikat tema di acara puncak HJL Ke-450 ini. Yakni merajut persatuan  untuk kejayaan bangsa, Fadeli meminta seluruh masyarakat Lamongan untuk bersatu. Melupakan apa yang telah terjadi, menjadikannya pembelajaran.

Lamongan harus bangkit, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ini. Ternyata, Lamongan memiliki sejarah yang berkait dengan Nusantara yakni lahirnya mahapatih Gajahmada.

“Sejarah ini harus diluruskan, dan ternyata kita punya pahlawan pemersatu bangsa. Jadi Gajahmada itu kelahiran Lamongan. Buatlah sebagai keteladanan dan kebanggaan kita warga Lamongan,” katanya.

Penelusuran ini menjadi alasan supaya masyarakat senantiasa bersatu. Bahkan, tidak seperti biasanya, dalam perayaan HJL Ke-450 tahun ini Lamongan meraih banyak penghargaan. Juga mampu membuktikan bahwa Lamongan senantiasa kondusif.

Sebagai apresiasinya, perayaan hari jadi dikemas merakyat. Bahkan, tahun ini dengan bangganya seluruh perangkat daerah mengenakan pakaian adat khas Lamongan yang didesain desainer lokal dengan memerhatikan kearifan dan budaya bangsa.

Adapun Pakaian Khas Lamongan untuk pertama kalinya digunakan di even resmi. Fadeli, menambahkan, even resmi selanjutnya di Lamongan akan terus menggunakan PKL, karena busana ini terinspirasi dari sejumlah budaya lokal. Mulai dari penggunaan batik singo mengkok, dan aplikasi kowakan pada busana pria yang mengambil ciri khas busana adat tambal sewu. (DANAR)