― Advertisement ―

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Jakarta, Wirafokus.com - Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan...
BerandaPolitik dan PemerintahanSiberkreasi Merupakan Cara Memerangi Penyebaran Berita Bohong (Hoax)

Siberkreasi Merupakan Cara Memerangi Penyebaran Berita Bohong (Hoax)

Jakarta, wirafokus.com – Pemerintah bersama sejumlah elemen terus memerangi penyebaran berita bohong (Hoax) dan ujaran kebencian melalui platform digital.

Selama ini Media sSosial (Medsos) menjadi salah satu sasaran bagi penyebar Hoax dalam menyebarkan disinformasi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengoptimalkan cara itu dengan mengintensifkan gerakan literasi digital yang lebih dikenal dengan Siberkreasi.

Sejak diluncurkan pada 2017 lalu, Siberkreasi telah berhasil mendapat dukungan dari 92 mitra. Program itu pun telah menjangkau 131.550 orang dalam kegiatan tatap muka di seluruh Indonesia.

Dirjen Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkominfo Niken Widyastuti mengajak masyarakat untuk bermedia sosial secara bijak dengan tidak menyebar berita hoax dan menebar kebencian.

“Caring sebelum sharing,” kata Niken di sela-sela acara Siberkreasi yang berlangsung di tengah arena Car Free Day (CFD), Jakarta, Minggu, (9/12/18).

Niken menegaskan, pemerintah telah mengatur publik bagaimana lebih bijak menggunakan media sosial atau menyebarkan informasi secara digital.

Hal itu diatur dalam UU ITE, bagi mereka yang menyebar berita hoax, bohong, dan ujaran kebencian bakal disanksi dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp 750 juta.

Untuk itu, Niken menegaskan lagi, jika menemukan konten negatif di media sosial seperti, hoax, fake news, dan ujaran kebencian, maka segara laporkan ke aduancontent.id.

“Jika ada aduan tentang konten negatif, pihak kominfo hanya bisa melakukan pemblokiran konten. Untuk penindakan kontennya dilakukan oleh polisi siber Indonesia,” tambah Niken.

Lebih penting lagi tentang rekam digital tak akan hilang.

“Meski anda menghapus percakapan atau share dari akun WA, yang hilang hanya pada layar, namun rekaman digitalnya masih ada,” katanya.

Siberkreasi 2018 di arena CFD merupakan bagian acara penutup dari rangkaian kegiatannya selama tahun ini.

Acara edukasi dengan tema “Make Social Media Fun Again” tersebut dikemas cukup menghibur dan fun.

Dimeriahkan dengan senam zumba, kelas inspirasi, orasi netizen, dan sejumlah acara lainnya.

Di tempat yang sama, Andri Ganda dari Cameo Project memberikan kiat bermedia sosial yang sehat.

“Kalau melihat postingan kontroversial, jangan buru-buru bereaksi. Dan jika melihat berita-berita kontroversial tak perlu di-like, di-share, atau dikomentari. Cara itu justru membuat berita tersebut akan semakin menyebar dan justru menjadi top rating,” kata Andri. (Kij/*)