― Advertisement ―

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Jakarta, Wirafokus.com - Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan...
BerandaNasionalKombes Pol Frans Barung : Dinamika Politik di Indonesia Hampir Sama Terjadi...

Kombes Pol Frans Barung : Dinamika Politik di Indonesia Hampir Sama Terjadi di Wilayah Jatim Saat Talk Show di SBO TV

Surabaya, wirafokus.com – Dalam menghadapi Pileg dan Pilpres tahun 2019 Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol F. Barung Mangera, S.I.K mewakili Kapolda Jatim melakukan Talk Show di Studio SBO TV Graha Pena Lt. 12 Jl. A Yani No. 88 Sby dengan tema ” Tahun Politik : Potensi Kerawanan dan Dinamikanya”, Senin, (17/09/18)

Dalam acara talk show di SBO T V Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol F. Barung Mangera, S.I.K dipandu oleh oleh Agung Laksono ( selaku produser ) dan Guntur. S.

Acara giat talk show tersebut Kabid Humas mengatakan bahwa Kapolda dan Wakapolda Jawa Timur bukan orang baru dalam bertugas di Jawa Timur.

Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Luki Hermawan, M.Si merupakan orang lama yang pernah bertugas di Jatim yaitu pernah menjabat sebagai Kasat Intel di Malang selama 7 tahun, dan mempunyai background intelijen, begitu juga Wakapolda Jatim Brigjen. Pol. M. Iqbal, S.I.K., M.H bukan orang baru dalam tugas di Jawa Timur dan pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya sebelum menjabat sebagai Karopenmas Divhumas Polri, dan kembali bertugas di Jatim sebagai Wakapolda Jatim.

Frans Barung menjelaskan dinamika politik yang terjadi di Indonesia hampir sama terjadi di wilayah Jatim, yaitu adanya pro dan kontra dalam berpolitik.

Dalam hal ini Kapolda dan Wakapolda Jatim yang pernah berdinas di Intelijen dan Humas mengambil langkah dalam mengantisipasi adanya potensi kerawanan yaitu melaksanakan rapat koordinasi yang melibatkan unsur Forkopimda dan tokoh agama dalam rangka menyamakan persepsi menghadapi tahun politik.

Kapolda dalam mengatasi kerawanan juga melakukan mapping untuk membangun komitmen kesiapan aparat dalam menghadapi potensi kerawanan dan dinamika di tahun politik .

Polri menyadari bahwa masyarakat merupakan potensi kekuatan sebagai opportunity menghadapi ancaman tersebut, sehingga perlu dibangun sinergitasnya.

Menurut data Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam rangka Pilkada serentak 2018, bahwa Jatim merupakan ranking nomer urut lima yg perlu diwaspadai dalam potensi konflik atau kerawanan namun pada kenyataannya Pilkada serentak yang digelar di wilayah Jatim relatif berlangsung dengan aman.

Dalam Pilpres tahun 2019 yang nota bene hanya ada dua kontestan pasangan capres dan cawapres maka yang perlu diantisiapasi Polri yaitu mengurangi adanya ketegangan kepentingan di antara kedua kubu sehingga tetap dalam kondisi yang terkendali.

Adapun adanya anggapan bahwa Polri ( dalam tanda petik tidak netral ) karena mensosialisasikan keberhasilan pemerintah saat ini, hal ini dapat dijelaskan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa institusi polri nerupakan bagian dari pemerintah maka sudah menjadi kewajiban untuk menyampaikan keberhasilan pembangunan selama ini, namun dengan tegas telah dinyatakan bahwa Polri bersifat netral tidak akan mendukung salah satu kontestan atau tidak berkampanye mendukung salah satu kontestan tertentu yang memang saat ini belum masuk tahapan kampanye.

Ada beberapa media yang dipercaya publik, dan publik atau masyarakat mengetahui bahwa yg ditangkap itu adalah kelompok tertentu yang menyebarkan berita hoax .

Berita Hoax yang disebarkan kelompok tertentu itu yg bersifat bohong, menipu sebagai sarana untuk tujuan kelompok tersebut, dan hal tersebut sudah pernah kita release.

Jelas memang ada kelompok tertentu ( tidak etis dan tidak perlu saya sebutkan di sini ) yang bermain dan telah dilakukan identifikasi oleh petugas Polri.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Kyai besar di Jatim punya link ke Jakarta atau skala nasional, dan kehadiran Irjen Pol Drs.Luki Hermawan, M.Si di wilayah Jatim, yang pekerjaannya melakukan deteksi dini, menyuburkan kembali hubungannya dengan pondok pesantren dan Kyai yang telah terjalin sebelumnya.

Adanya anggapan bahwa Polri berat sebelah dalam penanganan adanya giat Tagar 2019 ganti presiden, hal ini dapat dijelaskan bahwa ketika riak atau potensi riak itu timbul dari giat tagar 2019 ganti presiden dengan pihak yang yang berseberangan, apakah Polri harus memberikan STP terhadap giat dimaksud, karena gesekan tersebut akan menimbulkan banyak kerugian maka Polri diharuskan melakukan tindakan memisahkan konflik kepentingan dari kedua kubu yg berpotensial adanya terjadinya gangguan keamanan atau adanya gesekan.

Menjelang Pilpres ini sudah dilakukan deteksi dini dan mapping atau pemetaan untuk mengantisipasi potensial gangguan keamanan.

Semakin dekat pelaksaan tahapan Pilpres ini jelas akan semakin banyak berita hoax atau berita yg tidak benar yg disebarkan dan dijawab oleh kelompok yang bermain itu sendiri.

Adapun yang menjadi visi dan misi dari Kapolda Jatim yaitu visinya terciptanya Jatim yang kondusif dan misi yang dilakuakan yaitu deteksi dini untuk dilakukan mapping terhadap potensi adanya kerawanan di setiap tahapan Pileg dan Pilpres.

Kapolda Jatim dan Wakapolda Jatim berpesan kepada masyarakat Jatim bahwa pilpres ini untuk kepentingan masyarakat Jatim memilih pimpinan kedepan dan kita harus tetap menjaga persatuan. (yos/ris)